Kamis, 26 Januari 2012

Mari Peduli sampah

Pada suatu hari saya melakukan percakapan dengan tukang gerobang sampah yang sedang berkeliling didepan rumah saya bersama gerobaknya . Karena saat itu saya sedang bingung mencari orang yang tepat untuk menjadi narasumber dalam tugas wawancara saya , maka terlintas langsung ide saya untuk bertanya-tanya dengannya.Beginilah percakapan singkat saya dengan si tukang gerobak sampah . (Saya:Sy, Tukang Gerobak Sampah: Tg )
Sy : Pak masih sehat ya walau bapak kelihatan sudah tua , tetapi  masih kuat dorong gerobak
Tg : Iya dek , saya masih dipercaya pak RT dan pak Rw di sini , makanya saya diberi pekerjaan  ini .
Sy : Sudah berapa lama bapak menjadi tukang sampah ?
Tg : Kira-kira sudah 7 thn dek .
Sy : Wah , sudah lama juga ya pak .Memangnya apa pekerjaan bapak sebelum menjadi tukang sampah ?
Tg : Dulu saya bekerja jadi tukang becak namun karena tak punya uang untuk mengobati anak yang sakit maka becaknya saya jual .
Sy : Ngomong-ngomong bapak membuang sampah ini ke mana pak ? Itu  kan berat pak /
Tg : Wah , kalau itu sih rahasia dek , pokonya lingkungan ini bersih dan setiap hari saya mengambil sampah biar gak bau .
Sy : Pak , itu dipinggir kali yang tanahnya komplek yang belum dibangun kok numpuk sampah ya pak ? Apa bapak membuang sampah ke situ juga ?
Tg : He....he....he iya dek , dulu saya buang ke pinggir kampung sebelah blok D sana , tetapi sekarang gak boleh sama Pak Rt dan Pak Rw .

Begitu antara lain percakapan saya dengan bapak tukang gerobak sampah .Percakapan saya dengan tukang gerobak sampah mungkin menjawab keheranan saya dimana semua sampah dibuang .Bayangkan , apabila yang dilakukan tukang sampah itu terjadi diseluruh perumahan-perumahan yang hanya mengandalkan tukang sampah untuk mengangkut sampah mereka . Karena itu sudah saatnya masing-masing dari kita peduli . Mari peduli dengan sampah rumah tangga sendiri .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar